Apa Itu AIS?
AIS (Automatic Identification System) adalah sistem pelacakan otomatis yang digunakan di kapal dan oleh layanan lalu lintas kapal (VTS – Vessel Traffic Services) untuk mengenali dan memantau pergerakan kapal secara real-time. AIS mengirimkan dan menerima data navigasi menggunakan gelombang radio VHF.
AIS merupakan bagian penting dari keselamatan dan pengelolaan lalu lintas laut internasional.
✅ Tujuan AIS
Meningkatkan keselamatan pelayaran dengan menghindari tabrakan kapal.
Memantau pergerakan kapal oleh otoritas pelabuhan dan coast guard.
Meningkatkan kesadaran situasional bagi kapal dan instansi pemantau laut.
Memberikan data real-time untuk pelabuhan, operator logistik, dan penyedia informasi maritim.
✅ Cara Kerja AIS
AIS bekerja melalui transmisi radio VHF dan menggunakan sistem digital untuk:
Mengirim informasi kapal (transmit).
Menerima informasi dari kapal lain (receive).
🔁 Komponen Utama AIS:
Transponder AIS (terpasang di kapal)
Antenna VHF (untuk mengirim dan menerima sinyal)
GPS Receiver (untuk menentukan lokasi)
Unit Display (untuk menampilkan data kapal sekitar)
Server darat / Satelit AIS (untuk data tracking global)
📡 Langkah-langkah Cara Kerja AIS:
Sinyal dikirim otomatis
Transponder kapal mengirim data setiap beberapa detik (untuk kapal bergerak cepat) atau menit (kapal berhenti).
Sinyal dikirim melalui frekuensi VHF, biasanya kanal 87B (161.975 MHz) dan 88B (162.025 MHz).
Data yang dikirim meliputi:
Nama kapal
Posisi GPS (lintang & bujur)
Kecepatan & arah (SOG & COG)
MMSI (Maritime Mobile Service Identity – nomor unik kapal)
Status navigasi (berlayar, jangkar, dll)
Dimensi kapal dan tujuan
Data diterima oleh:
Kapal-kapal di sekitar dalam jangkauan ± 20–50 km.
Stasiun pantai (VTS) yang memiliki receiver AIS.
Satelit AIS (untuk cakupan di tengah laut).
Informasi ditampilkan secara visual
Di monitor radar atau layar ECDIS (Electronic Chart Display and Information System).
Kapal dapat melihat posisi kapal lain di sekitarnya lengkap dengan informasi navigasinya.
✅ Jenis-jenis AIS
Jenis AIS | Pengguna | Keterangan |
---|---|---|
AIS Kelas A | Kapal komersial besar (di atas 300 GT) | Transmisi kuat dan frekuensi lebih tinggi (tiap 2–10 detik). Wajib untuk kapal internasional. |
AIS Kelas B | Kapal kecil, kapal rekreasi, perahu nelayan | Transmisi lebih lambat (tiap 30 detik). Tidak wajib, tapi sangat dianjurkan. |
AIS Darat (Base Station) | Pelabuhan, otoritas VTS | Untuk menerima dan memantau kapal di sekitar wilayah pelabuhan. |
Satelit AIS (S-AIS) | Pemantauan global | Menerima sinyal AIS dari luar jangkauan radio VHF (di tengah laut). |
✅ Manfaat Penggunaan AIS
🚢 Bagi Kapal
Mengetahui kapal lain di sekitar dalam kondisi cuaca buruk atau malam hari.
Mencegah tabrakan dengan kapal yang tidak terlihat oleh radar biasa.
🛳️ Bagi Pelabuhan & VTS
Memantau lalu lintas kapal masuk/keluar.
Mengatur urutan sandar kapal.
Deteksi dini terhadap potensi insiden laut.
🌐 Bagi Pihak Ketiga / Global Tracking
Perusahaan logistik, operator pelayaran, dan pemerintah bisa melacak pergerakan kapal secara real-time.
Data ini juga digunakan oleh situs seperti MarineTraffic, FleetMon, dan AIS Hub.
✅ Contoh Alat AIS
📦 AIS Receiver
Hanya bisa menerima sinyal AIS dari kapal-kapal sekitar.
Digunakan di stasiun pantai, kapal kecil, atau perangkat darat.
🛰️ AIS Transceiver
Bisa mengirim dan menerima sinyal AIS.
Diperlukan untuk kapal-kapal besar agar bisa terdeteksi dan juga mendeteksi kapal lain.
🔧 Merk dan Model Populer:
Vesper Marine
Furuno
Raymarine
Garmin
SRT Marine
✅ Perbedaan AIS vs Radar
Fitur | AIS | Radar |
---|---|---|
Identifikasi kapal | Ya (nama, MMSI, posisi) | Tidak (hanya pantulan target) |
Jangkauan | Terbatas (20–50 km), bisa via satelit | Umumnya 20–40 km |
Cuaca | Tidak terpengaruh cuaca | Terpengaruh cuaca |
Privasi | Dapat dimatikan (untuk kapal militer atau keamanan) | Tidak berlaku |
✅ Kelemahan AIS
Jangkauan terbatas jika tanpa satelit (maksimal ± 50 km via VHF).
Data bisa dimatikan oleh kapal yang ingin menyembunyikan identitas.
Overload data di area padat bisa membuat transmisi saling gangguan.
Tergantung GPS dan antena — gangguan satelit atau peralatan rusak akan mengganggu transmisi.
Regulasi AIS di Indonesia
✅ 1. Kewajiban Penggunaan AIS
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia:
Permenhub No. 7 Tahun 2019 tentang Pemasangan dan Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis (AIS)
📌 Isi Utama:
Wajib memasang dan mengaktifkan AIS Kelas A untuk kapal berbendera Indonesia:
Kapal penumpang
Kapal barang (≥ 300 GT)
Kapal penangkap ikan ≥ 60 GT
AIS harus aktif 24 jam selama pelayaran, kecuali dalam kondisi tertentu (misalnya: alasan keamanan kapal/kargo/militer).
Pelanggaran akan dikenai sanksi administratif: teguran, denda, pencabutan izin pelayaran.
⚙️ Cara Pemasangan AIS Receiver / Transceiver
📦 Komponen Sistem AIS Kapal
AIS Transceiver (kelas A/B)
Antena GPS (untuk lokasi)
Antena VHF khusus AIS
Power supply (DC atau AC-DC converter)
Display (standalone atau terhubung ke ECDIS/Radar)
🔧 Langkah Umum Pemasangan
Pasang antenna VHF dan GPS di bagian atas kapal (bebas hambatan).
Sambungkan ke transceiver AIS di ruang navigasi.
Hubungkan output ke:
Monitor AIS standalone
ECDIS, radar, atau sistem navigasi kapal
Server darat (opsional, jika terhubung dengan pelabuhan atau pusat pemantauan)
Konfigurasi MMSI, nama kapal, ukuran, jenis, dan tujuan.
Uji transmisi & penerimaan sinyal.
🧩 Integrasi AIS dengan Sistem Pelabuhan & Pantai
💻 1. Vessel Traffic System (VTS)
AIS digabungkan dengan Radar, CCTV, dan sistem cuaca.
VTS memantau lalu lintas laut, membantu kapal masuk/keluar pelabuhan, menghindari tabrakan.
Tersedia di pelabuhan besar: Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Makassar.
🌐 2. Data AIS dikirim ke:
Server lokal pelabuhan
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)
Sistem pemantauan nasional (Indonesia Automatic Identification System Network – INA-AISNet)
🛰️ 3. Penggunaan AIS oleh instansi:
Instansi | Tujuan |
---|---|
Bakamla (Badan Keamanan Laut) | Pengawasan laut, anti-ilegal fishing |
Kementerian Kelautan & Perikanan | Pelacakan kapal perikanan |
Kemenhub – Direktorat Perkapalan dan Kepelautan | Monitoring kapal niaga |
Pelindo | Kelancaran arus kapal & logistik pelabuhan |
📊 Contoh Data AIS diakses melalui:
MarineTraffic (global)
FleetMon
INA-AISNet (khusus Indonesia)
APII (Angkasa Pura II) & Pelindo command center